Compassion Fatigue lazim dijumpai dalam diskursus psikologi yaitu fenomena keletihan emosi yang mendekati frustasi karena merasa gagal atau sia-sia usahanya mengatasi problem orang lain. Seperti seorang polisi yang bertugas mengatur lalu lintas, namun ketika menghadapi kenyataan bahwa masih banyak pengendaran yang ugal-ugalan, tidak menggunakan helm, sementara terdapat juga oknum polisi yang melanggar lalu lintas juga tidak menggunakan helm, situasi demikian potensi menimbulkan Compassion Fatigue. Perasaan serupa bisa juga dialami oleh mereka yang sangat peduli dan gigih memperjuangkan hukum demi tegaknya kejujuran dan keadilan, tetapi dihadapkan pada kenyataan maraknya pelanggaran hukum, bahkan melibatkan aparat penegak hukum, sangat bisa membuat letih dan putus asa bagi para pejuang hukum. Demikianlah contoh mereka yang terkena Sindrom Compassion Fatigue. Saya sering mendengar dari kalangan pendidik dan juga mahasiswa, yang kadang merasa letih, pesimis dan hampir putus asa melihat sekian banyaknya orang yang terpelajar jatuh kejurang korupsi dan masuk kepenjara, hal tersebut sangat mengecewakan dikalangan insan terdidik. Pertanyaan muncul apa yang salah dari proses pendidikan kita selama ini ? apakah pendidikan yang gagal atau ada energi luar yang memiliki daya rusak ? atau ada kemerosotan dalam memahami moralitas ? Berbagai peristiwa tersebut mampu memunculkan perasaan compassion fatigue. Seperti halnya di kampus !! Mahasiswa yang menjadikan organisasi sebagai wadah transformasi sosial, melalui penyadaran diri hingga penyadaran terhadap masyarakat untuk memecahkan masalah dilingkungannya dan membangun kehidupan yang jujur serta berkeadilan. Tidak dielakkan bahwa sebagian fungsionaris lembaga atau mahasiswa mengeluhkan hal yang sama. Organisasi kampus yang dianggap memiliki daya tarik tersendiri dan tempat untuk belajar kian minim produktifitas. Terlihat sekian banyak fungsionaris yang kurang aktif, longgarnya tradisi diskusi, hingga kebijakan kampus yang membatasi ruang gerak mahasiswa, hal demikian mampu memunculkan perasaan letih, pesimis dan putus asa (Compassion Fatigue). Kendati usaha untuk membangun peradaban yang kritis dalam kampus sangat berat dan penuh liku (dramatisir). hahaha Bila dengan cara yang baik dan bijaksana telah dilakukan untuk saling mengingatkan mahasiswa, dosen, dan civitas akademika untuk memahami tanggung jawab masing-masing lantas dengan cara apa kita saling mengingatkan ? Apakah perlu tongkat Nabi Musa a.s untuk saling menyadarkan ? - KEMENRISBANG 2021 -